Selasa, 23 Agustus 2016

Khidmatnya Petugas Baru Pada Upacara 17 Agustus 2016



Para guru dan staf keluarga besar SMK Teladan Kertasemaya, Indramayu

Alhamdulillah, tepat pada hari rabu,  17 Agustus 2016 di SMK Teladan Kertasemaya sudah berlangsung upacara dengan penuh khidmat. Berbeda dengan tahun kemarin,  petugas kali ini dari para staf TU,  kalau tahun kemarin dari para guru.  Para guru ditugaskan menjadi obade. Tapi sebelumnya lapangan dan daerah Kertasemaya diguyur hujan terlebih dahulu.  Bagaimana suasana upacaranya? Saksikan saja pada video di bawah ini yang berdurasi sekitar 37 menit.  Atau download untuk ditonton secara offlinemangga silahkan... 


Video upacara ini bagi saya pribadi merupakan rekor upload terlama dan terbesar ukuran filenya.  Direkam oleh Desy Ariani dari kelas X Multimedia,  tanpa edit ataupun jeda.  Sengaja peserta didik dari kompetensi  multimedia akan selalu ditugaskan untuk liputan kegitan di SMK Teladan supaya terampil di belakang kamera.  Bergantian tentunya... 

Alhamdulillah,  upacara hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berjalan sangat lancar.  Bisa dibilang lebih khidmat dibanding upacara setiap hari Senin. Dan bisa didokumentasikan secara baik.  Maka momen kebersamaan dengan seragam lengkap tidak dilewatkan untuk berfoto.  Jayalah Indonesia! Semoga selalu aman...  Amin... Mari merayakan kemerdekaan yang sangat mahal ini dengan berkarya dan selalu menyebarkan berita baik dan penuh semangat.  Semangart!

Jumat, 19 Agustus 2016

"Embuh, Seng Ah"

Komik strip karya Ahmad Zeni, S.Sn

Sebenarnya beberapa pelajaran seperti Seni Budaya yang diajarkan di tingkat SMA atau SMK, gak jauh beda dengan yang di SMP hanya diperdalam sedikit demi sedikit. Walau sudah dijelaskan dengan media belajar yang menarik misal video, infokus dengan menggunakan file powerpoint atau keynote. Ketika ditanyakan lagi ke siswa atau dites pemahamannya... Jawaban awal sangat meyakinkan yaitu "Banyak tahu" Tapi ketika ditanya lebih jauh... Diperdalam... Akhirnya jawaban ajaibnya adalah..."Embuh, pak"... Seng, ah... Atau kelalen... dan GUBRAK! pak guru pun terjatuh. Tapi itu hanya ada di karya komik saja hehehe.... Aslinya ya pak gurunya jaim.

Pengalaman mengajar kadang kembali menggerakan tangan untuk merekamnya dalam bentuk komik. Walau komik masih dipandang kurang baik oleh beberapa pengajar pada program literasi dari diknas... Tapi sebagai pembuat komik... Tentunya sudah berpikiran terbuka. Komik adalah gabungan anatara karya sastra dan karya seni rupa. Sama seperti kedua karya seni tadi, hasilnya berupa karya yang bermuatan positif atau negatif. Itu tergantung dari pengarang atau pembuat karyanya. Komik adalah media, hanya cara membacanya saja yang terasa menjadi lebih ringan secara umum, walau tidak semua komik bisa dicerna dengan mudah atau malah mengandung muatan ilmu atau hasil penelitian ilmiah. Komik adalah media, sama seperti media lainnya, bisa untuk tujuan pendidikan, agama, kritik sosial, hiburan, dan tujuan-tujuan lainnya. Maka seperti halanya media lainnya, audio, visual, dan media lainnya, kadang muatan positif kalau diterima oleh orang yang dalam suasana keruh, kadang malah menjadi negatif. Misal pada era reformasi, yang seharusnya korupsi dikikis atau hilang, malahsekarang  terlihat secara terang-terangan. Atau liputan kejahatan, yang bagi orang yang baik akan berusaha menghidari arah kedatangan kejahatan, tapi bagi yang berpikiran jahat malah menjadi inspirasi.

Komik "Embuh, Seng Ah" bagi pengarangnya tetap bertujuan baik... Dengan komik yang ditempel di mading TexazMagz yang ada di SMK teladan Kertasemaya, Indramayu ini, pengarang mengharapkan ada perubahan pada pelajar untuk memahami sedikit demi sedikit apa yang diajarkan guru. Malah ada komentar dari alumni, seperti mengenang kembali masa ketika sekolah, katanya. Untuk sisi negatinya tentu saja sangat tidak diharapkan oleh pengarang sebagai pengajar. Maka mari mecoba terus untuk kreatif dalam mengajar supaya hal seperti dalam komik ini semakin terkikis dan hilang. Jangan sampai malah menjadi subur? Karena keahlian berbicara, presentasi menambah nilai lebih bagi pelajar, terutama bagi siswa SMK yang siap bekerja, nantinya. SMK bisa!

"Embuh, Seng Ah"

Komik strip karya Ahmad Zeni, S.Sn

Sebenarnya beberapa pelajaran seperti Seni Budaya yang diajarkan di tingkat SMA atau SMK, gak jauh beda dengan yang di SMP hanya diperdalam sedikit demi sedikit. Walau sudah dijelaskan dengan media belajar yang menarik misal video, infokus dengan menggunakan file powerpoint atau keynote. Ketika ditanyakan lagi ke siswa atau dites pemahamannya... Jawaban awal sangat meyakinkan yaitu "Banyak tahu" Tapi ketika ditanya lebih jauh... Diperdalam... Akhirnya jawaban ajaibnya adalah..."Embuh, pak"... Seng, ah... Atau kelalen... dan GUBRAK! pak guru pun terjatuh. Tapi itu hanya ada di karya komik saja hehehe.... Aslinya ya pak gurunya jaim.

Pengalaman mengajar kadang kembali menggerakan tangan untuk merekamnya dalam bentuk komik. Walau komik masih dipandang kurang baik oleh beberapa pengajar pada program literasi dari diknas... Tapi sebagai pembuat komik... Tentunya sudah berpikiran terbuka. Komik adalah gabungan anatara karya sastra dan karya seni rupa. Sama seperti kedua karya seni tadi, hasilnya berupa karya yang bermuatan positif atau negatif. Itu tergantung dari pengarang atau pembuat karyanya. Komik adalah media, hanya cara membacanya saja yang terasa menjadi lebih ringan secara umum, walau tidak semua komik bisa dicerna dengan mudah atau malah mengandung muatan ilmu atau hasil penelitian ilmiah. Komik adalah media, sama seperti media lainnya, bisa untuk tujuan pendidikan, agama, kritik sosial, hiburan, dan tujuan-tujuan lainnya. Maka seperti halanya media lainnya, audio, visual, dan media lainnya, kadang muatan positif kalau diterima oleh orang yang dalam suasana keruh, kadang malah menjadi negatif. Misal pada era reformasi, yang seharusnya korupsi dikikis atau hilang, malahsekarang  terlihat secara terang-terangan. Atau liputan kejahatan, yang bagi orang yang baik akan berusaha menghidari arah kedatangan kejahatan, tapi bagi yang berpikiran jahat malah menjadi inspirasi.

Komik "Embuh, Seng Ah" bagi pengarangnya tetap bertujuan baik... Dengan komik yang ditempel di mading TexazMagz yang ada di SMK teladan Kertasemaya, Indramayu ini, pengarang mengharapkan ada perubahan pada pelajar untuk memahami sedikit demi sedikit apa yang diajarkan guru. Malah ada komentar dari alumni, seperti mengenang kembali masa ketika sekolah, katanya. Untuk sisi negatinya tentu saja sangat tidak diharapkan oleh pengarang sebagai pengajar. Maka mari mecoba terus untuk kreatif dalam mengajar supaya hal seperti dalam komik ini semakin terkikis dan hilang. Jangan sampai malah menjadi subur? Karena keahlian berbicara, presentasi menambah nilai lebih bagi pelajar, terutama bagi siswa SMK yang siap bekerja, nantinya. SMK bisa!

Rabu, 17 Agustus 2016

Pramuka SMK Teladan Juara Sekecamatan Kertasemaya 2016


Pramuka Texaz Juara!
Texazers dibikin bangga lagi... Kali ini khabar gembiranya datang dari anak pramuka. Coba tonton dulu video demo pramuka yang dipublikasikan pada tanggal 20 Juli 2016, ketika menyambuat kedatangan para peserta didik baru. Tak lama dari itu, tepatnya pada hari Selasa, 16 Agustus 2016 ekskul Pramuka SMK Teladan Kertasemaya menjadi juara di acara yang diadakan oleh kecamatan Kertasemaya. Bravo ekskul pramuka Texaz!

Pramuka SMK Teladan Juara Sekecamatan Kertasemaya 2016


Pramuka Texaz Juara!
Texazers dibikin bangga lagi... Kali ini khabar gembiranya datang dari anak pramuka. Coba tonton dulu video demo pramuka yang dipublikasikan pada tanggal 20 Juli 2016, ketika menyambuat kedatangan para peserta didik baru. Tak lama dari itu, tepatnya pada hari Selasa, 16 Agustus 2016 ekskul Pramuka SMK Teladan Kertasemaya menjadi juara di acara yang diadakan oleh kecamatan Kertasemaya. Bravo ekskul pramuka Texaz!

Selasa, 09 Agustus 2016

Mading TexazMagz Yang Terus Dikembangkan

Mading Texaz Magz, 9 Agustus 2016
Mading merupakan tempat dipamerkannya karya tulis, karya seni, dan karya dari warga sekolah. Media ekspresi, pendidikan, sekaligus mengembangkan bakat, dan keberanian untuk tampil dan bersuara. Di antara keinginan idealis, anjuran dinas pendidikan, dan perjuangan meningkatkan minat baca juga berkarya, semangat itu masih ada. Dimulai diisi dengan tugas salah satu pelajaran, mungkin berikutnya diisi oleh banyak pelajaran… Dan mungkin para guru, dan semua yang suka menulis dan yang berkarya secara visual bisa memanfaatkan media ini. Alumni juga boleh banget menyumbangkan tulisan dan karyanya! Atau malah yang ditempel di mading adalah media alternatif, yang tiga dimensi… Mungkin saja…. Mading yang ditempel sedikit demi sedikit, insya Allah, nantinya pasti penuh… Aminnn…

Mading TexazMagz Yang Terus Dikembangkan

Mading Texaz Magz, 9 Agustus 2016
Mading merupakan tempat dipamerkannya karya tulis, karya seni, dan karya dari warga sekolah. Media ekspresi, pendidikan, sekaligus mengembangkan bakat, dan keberanian untuk tampil dan bersuara. Di antara keinginan idealis, anjuran dinas pendidikan, dan perjuangan meningkatkan minat baca juga berkarya, semangat itu masih ada. Dimulai diisi dengan tugas salah satu pelajaran, mungkin berikutnya diisi oleh banyak pelajaran… Dan mungkin para guru, dan semua yang suka menulis dan yang berkarya secara visual bisa memanfaatkan media ini. Alumni juga boleh banget menyumbangkan tulisan dan karyanya! Atau malah yang ditempel di mading adalah media alternatif, yang tiga dimensi… Mungkin saja…. Mading yang ditempel sedikit demi sedikit, insya Allah, nantinya pasti penuh… Aminnn…

Mading TexazMagz Yang Terus Dikembangkan

Mading Texaz Magz, 9 Agustus 2016
Mading merupakan tempat dipamerkannya karya tulis, karya seni, dan karya dari warga sekolah. Media ekspresi, pendidikan, sekaligus mengembangkan bakat, dan keberanian untuk tampil dan bersuara. Di antara keinginan idealis, anjuran dinas pendidikan, dan perjuangan meningkatkan minat baca juga berkarya, semangat itu masih ada. Dimulai diisi dengan tugas salah satu pelajaran, mungkin berikutnya diisi oleh banyak pelajaran… Dan mungkin para guru, dan semua yang suka menulis dan yang berkarya secara visual bisa memanfaatkan media ini. Alumni juga boleh banget menyumbangkan tulisan dan karyanya! Atau malah yang ditempel di mading adalah media alternatif, yang tiga dimensi… Mungkin saja…. Mading yang ditempel sedikit demi sedikit, insya Allah, nantinya pasti penuh… Aminnn…