Alhamdulillah, pada kemah pelantikan ekskul SMK Teladan di bumi perkemahan Cileles, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat tepatnya pada saat acara api unggun Teater 47 sudah menggelar pertunjukan perdananya... Sebagai pembina saya mengapresiasi karya dan penampilan para pemain yang mengitari api unggun dalam panggung arena dengan tulisan ini...
Dengan berbagai kesibukan belajar di sekolah dan di ekskul lainnya terutama ekskul utama di SMK Teladan kertasemaya bisa dibilang cukup merepotkan untuk meramu latihan supaya tidak membosankan dan selalu semangat empat tujuh... Apalagi mendekati acara perkemahan ini, kesibukan ujian praktek, ujian tulis, dan kesibukan pembina yang mengajar dari membuat soal, meriksa hasil ujian, dan memasukan nilai untuk rapor membuat latihan sebelum tampil di acara kemah tidak jua terlaksana...
Dan pembina pun baru datang pada hari Rabu sebelum pentas seni api unggun di gelar pada malam harinya. Ketika ikut hiking, naik ke atas bersama semua regu ketika bertemu anak teater pasti menanyakan apakah jadi untuk mentas. Saya bilang jadi dong... ;) Kapan lagi ya, ini adalah kesempatan pentas pertama kalinya untuk anak-anak Teater 47. Tapi sayangnya beberapa pemain tidak hadir ikut kemah, maka harus digantikan...
Untungnya dapat khabar gembira bahwa yang siap menggantikan yang tidak hadir, termasuk yang sakit mungkin kecapean pas kegiatan sebelumnya... Anak Teater 47 pun meminta untuk berlatih pas badha maghrib untuk koordinasi, supaya ingat dengan latihan sebelumnya di sekolah, terutama untuk para pemeran pengganti. Selain latihan beberapa properti seadanya yang ada di perkemahan berhasil dikumpulkan seperti sapu, properti pemeran pedagang, dan lainnya. Sebelumnya saya membawa dua masker untuk adegan kejutan di akhir cerita kabaret...
Awalnya mau menjadi penampil ketiga, karena ada pemain yang tampil sebagi penampil pertama bersama teman satu tendanya, akhirny dimundurkan menjadi penampil kelima... Dan bismilllah... Akhirnya teater panggung perdana dari Teater 47 pun digelar. Satu-persatu pemain memerankan aksinya dengan baik. Teput tangan dan ketawa penonton sebagai hadiah tidak ternilai atas aksi para pemain. Dantara gelapnya malam hutan Leles, penerangan api unggu yang hangat dan mungkin panas kalau terlalu dekat, disertai kepulan asap dan sorak sorai penonton saya tetap mengabadikan aksi para pemain walau dengan perekam yang kurang mumpuni. Tapi mungkin kalau ditambah dengan beberapa lampu tembak bisa membuat pencahayaan lebih baik. Tapi ini saja sudah oke bagi saya sebagai pembina. Mungkin kabaret ini bisa digelar lagi untuk acara lainnya, bisa untuk perisahan atau lomba kabaret atau teater mungkin, insya Allah siap ya. Tentunya karena cerita juga karanganan anak Teater 47 juga disutradarai oleh pengarangnya yaitu Ditha Anggraeni, jadi saya yakin cerita gokil, seru, dan bermanfaat yang lainnya lagi bakal hadir. Terima kasih buat anak Teater 47 juga pembina dan para guru yang paling capek dari hari pertama sampai detik terakhir berada di perkemahan, juga semua penonton... Momen yang tidak mungkin saya lupakan dan dokumentasi akan saya simpan dengan baik, Insya Allah.
Kabaret Rojul (Romeo & Juliet): Penulis cerita dan sutradara Ditha Anggraeni G, Romeo diperankan oleh Mukhit, Juliet diperankan oleh Fadila Rahmawati, Neneng diperankan oleh Ilmana Yusrin, Neneng KW diperankan oleh Gilang Pamungkas, Ibu Juliet diperankan oleh Sunani, Ibu Romeo diperankan oleh Ditha Anggraeni G (Suara : Yayang Novita), Pedagang diperankan oleh Desy Arini (Suara: Syafa Atus Syaidah), Pengamen diperankan oleh Said Anwaroh, Kakaknya Juliet diperankan oleh Ismatul Mutakidah (Suara: Runtika), Tukang sapu chayachaya diperankan oleh Amir Dinilah, M. Nurohman, dan Tedja Saputra, dan para penari Melly Triana dkk. Edit suara, pembina, juga yang meliput Ahmad Zeni, S.Sn. Semangart!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus