Minggu, 09 Juli 2017

Serunya Berwisata Film di Pantai Karangsong

Sebelum menyebrang ke mangroove
Seiring dengan hari deadline-nya Festival Film Pelajar Batavia 2017, Insomnia, di SMK Teladan ada kesibukan yang tidak seperti biasanya... Untuk Festival Insomnia, alhamdulillah, dua karya dari SMK Teladan Kertasemaya sudah dikirimkan pada saat bulan Ramadhan melalui jasa pos, yang sebelumnya sudah mendaftarkan diri secara online terlebih dahulu. Jadi, pada hari minggu kami berkumpul di sekolah untuk... untuk apa coba? Ya, untuk refreshing menjemput tahun ajaran baru 2017-2018... Tujuan kita adalah bermain di pantai Karangsong... Tapi, tidak hanya berwisata, karena ini adalah sebuah kegiatan wisata film di pantai yang terkenal se-Indramayu... Mau tahu keseruannya?




Acara jalan-jalan santai ini disponsori STUXA (Studio Texaz), unit usaha komptensi multimedianya SMK Teladan Kertasemaya. Selain sudah bisa mencicil beberapa alat press digital printing untuk usaha, tentunya harus mendukung kegiatan produksi filmnya untuk Bioskop 47, atau perlombaan film yang dibuka untuk umum atau antar pelajar. Kalau membuat film selalu di lingkungan sekolah mungkin akan membosankan... Maka dibutuhkan suasana baru, yaitu tempat bermain-main dengan film di tempat yang lebih segar. Alhamdulillah, 20 orang anggota Dewan Teater 47 ditambah dua finalis lomba casting, bersama pembina sekaligus pelatih yang ditemani istri bersiap-siap berangkat pada pukul delapan pagi. Saynganya beberapa guru multimedia tidak bisa ikut karena kesibukan mempersiapkan kurikulum tahun ajaran baru... Jadilah satu kursi kopayu kosong...

Untungnya, ada yang pernah mengunjungi pantai ini, jadi persiapannya cukup baik, dari mencari kopayu yang mempunyi 25 kursi duduk, ide mempersiapkan tikar yang ternyata sangat berguna sekali di sana, tentunya selain membawa properti untuk "bertempur" dalam film... Maka ketika sampai di mana kopayu diparkirkan, selain sempat foto-foto di batu buatan di pinggir panatai, juga menyiapkan perbekalan karena di pantai mangroove tidak ada yang berjualan, sempat juga dimulai rekaman beberapa adegan dari dua grup kelompok film pendek. Setelah semua selesai, maka kembali ke parkiran kopayu untuk membawa properti dan perbekalan..

Dan akhirnya sampai juga di dermaga perahu, untuk membeli tiket... Karena satu perahu tidak bisa menampung 24 orang, maka dibagi dua kloter, dan dicampur dengan wisatawan lainnya... Sekitar kurang dari sepuluh menitan maka sampailah di tempat bersandarnya perahu di pantai mangroove. Dimulailah perjalanan menysuri menyusuri jembatan yang terbuat dari anyaman bambu... Mungkin ini yang menjadi ciri khas dan keunikan tempat wisata ini, selain rimbunnya pohon bakau yang didalamnya banyak berdiri burung-burung bangau putih. Ketika kami sampai di pinggir pantai, langsung menggelar tikar untuk sholat dan juga bersitirahat di pinggir jalan setapak yang teduh oleh pepohonan. Loh, ada yang belum sampai pantai? Ou, ternyata mereka sedang mengambil adegan film di jembatan bambu...

Crew, pemeran, dan property film
Mulailah kami menikmati pantai mangroove Karangsong, yang sayangnya masih harus ditingkatkan lagi kebersihannya... Entah bagaimana caranya supaya wisatawan yang datang sadar akan pentingnya kebersihan. Kami hanya bisa membersihkan bekas sampah kami untuk ditaruh di tempat sampah yang banyak disediakan. Mungkin sudah saatnya pengelola wisata pantai menaikan standar kebersihan pantai supaya terjaga keasriannya, mungkin ada kemanan yang juga menjaga kebersihan, ya ini hanya sekedar usulan saja... Kembali ke kegiatan wista film kami, karena hanya ada 22 orang crew, maka terjadi pergantian pemeran dan crew, hasilnya ya ngantri... Dari empat skenario yang direncanakan, alhamdulillah dua naskah dijadikan film. Karena masih ada adegan yang harus direkam di sekolahan, maka bisa dibilang baru 90% selesai untuk kedua film yang dibuat. Tedja Saputra, sebagai ketua Teater 47 dan wkilnya Mukhit yang mengatur shooting kedua film ini berjalan lancar.

Ada adegan aksinya ternyata...
Alhamdulillah, dari jadwal yang sudah direncanakan... Sebelum pukul 15:00 WIB shooting di pantai bisa selesai dengan baik. Walau ada beberapa anggota dewan yang tidak ikut aktif, tapi mereka bisa mengisinya dengan sesi foto-foto. Karena banyak fotografer yang melakukan sesi foto di sekitar wisata pantai Karangsong. Selain dua film fiksi tadi, ada inisiatif dari Amir Dinillah yang membuat reportase kegiatan, bisa saja kegiatan ini menghasilkan karya ketiga yaitu jenis film dokumenter... Atau video behind the scene dua film tadi.

Kami kembali di SMK Teladan Kertasemaya sekitar pukul empat sore, jadi tidak terlalu larut, dan itu baik bagi semua peserta. File foto dan film pun dibagi, dan sudah tidak sabar untuk diedit. Dan saya tidak sabar menunggu hasil editannya selesai... Tapi ya tetap harus bersabar... Yang penting jangan sampai memasuki tanggal 20an karena ada lomba film yang harus diikuti, dan deadline-nya semakin habis... Semangart!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar