Sebelum menyebrang ke mangroove |
Acara jalan-jalan santai ini disponsori STUXA (Studio Texaz), unit usaha komptensi multimedianya SMK Teladan Kertasemaya. Selain sudah bisa mencicil beberapa alat press digital printing untuk usaha, tentunya harus mendukung kegiatan produksi filmnya untuk Bioskop 47, atau perlombaan film yang dibuka untuk umum atau antar pelajar. Kalau membuat film selalu di lingkungan sekolah mungkin akan membosankan... Maka dibutuhkan suasana baru, yaitu tempat bermain-main dengan film di tempat yang lebih segar. Alhamdulillah, 20 orang anggota Dewan Teater 47 ditambah dua finalis lomba casting, bersama pembina sekaligus pelatih yang ditemani istri bersiap-siap berangkat pada pukul delapan pagi. Saynganya beberapa guru multimedia tidak bisa ikut karena kesibukan mempersiapkan kurikulum tahun ajaran baru... Jadilah satu kursi kopayu kosong...
Untungnya, ada yang pernah mengunjungi pantai ini, jadi persiapannya cukup baik, dari mencari kopayu yang mempunyi 25 kursi duduk, ide mempersiapkan tikar yang ternyata sangat berguna sekali di sana, tentunya selain membawa properti untuk "bertempur" dalam film... Maka ketika sampai di mana kopayu diparkirkan, selain sempat foto-foto di batu buatan di pinggir panatai, juga menyiapkan perbekalan karena di pantai mangroove tidak ada yang berjualan, sempat juga dimulai rekaman beberapa adegan dari dua grup kelompok film pendek. Setelah semua selesai, maka kembali ke parkiran kopayu untuk membawa properti dan perbekalan..
Dan akhirnya sampai juga di dermaga perahu, untuk membeli tiket... Karena satu perahu tidak bisa menampung 24 orang, maka dibagi dua kloter, dan dicampur dengan wisatawan lainnya... Sekitar kurang dari sepuluh menitan maka sampailah di tempat bersandarnya perahu di pantai mangroove. Dimulailah perjalanan menysuri menyusuri jembatan yang terbuat dari anyaman bambu... Mungkin ini yang menjadi ciri khas dan keunikan tempat wisata ini, selain rimbunnya pohon bakau yang didalamnya banyak berdiri burung-burung bangau putih. Ketika kami sampai di pinggir pantai, langsung menggelar tikar untuk sholat dan juga bersitirahat di pinggir jalan setapak yang teduh oleh pepohonan. Loh, ada yang belum sampai pantai? Ou, ternyata mereka sedang mengambil adegan film di jembatan bambu...
Crew, pemeran, dan property film |
Ada adegan aksinya ternyata... |
Kami kembali di SMK Teladan Kertasemaya sekitar pukul empat sore, jadi tidak terlalu larut, dan itu baik bagi semua peserta. File foto dan film pun dibagi, dan sudah tidak sabar untuk diedit. Dan saya tidak sabar menunggu hasil editannya selesai... Tapi ya tetap harus bersabar... Yang penting jangan sampai memasuki tanggal 20an karena ada lomba film yang harus diikuti, dan deadline-nya semakin habis... Semangart!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar