Kamis, 18 Mei 2017

Awas Galak, Film Anti Penindasan

Ulasan film pendek dari Indramayu yang kedua yaitu film "Awas Galak" yang disutradarai oleh Tedja Saputra. Film hasil kegiatan ekstrakurikuler seni teater di SMK Teladan Kertasemaya ini bertema tentang "bullying" atau penindasan... Selain sudah diikutkan di beberapa event film pendek seperti acara KONIV 03 yang diadakan oleh UKMnya UNWAHAS (Universitas Wahid Hasyim Semarang), dan juga mengikuti Festival Film Surabaya 2017, setelah itu ditayangkan di Bioskop 47 SMK Teladan Kertasemaya. Dan sekarang sang sutradara menjadi ketua ekskul seni Teater 47...




Dengan hanya lima crew dan sudah termasuk pemeran, dan sehari pembuatan film, karya ini sudah meramaikan film pendek, terutama yang berasal dari pelajar dengan setting sekolah, dan editing serta poster dibuat sendiri oleh anak kelas X Multimedia yang diwajibkan ikut ekskul seni teater... Kreatifitas dalam pembuatan filmnya sangat total dari mulai pengambilan gambar, sang kameramen sampai harus tidur di atas lantai atau tanah lapangan guna mendapatkan sudut pandang yang bagus. Dan para pemeran sampai terluka karena melakukan adegan yang dibumbui aksi bullying. Mungkin ini adalah tugas pembuatan film yang membuat semangat membara pada semua anak teater 47 dan multimedia dalam membuat film selanjutnya... Karena terbukti, setelah itu pembuatan film semakin banyak.

Pengambilan adegan  film Awas Galak
Cerita dibuat secara spontan, ide dari sutradara dan didiskusikan dengan kelompoknya. Tapi bisa asistensi dengan pembina ekskul seni sekaligus pelatihnya. Setelah pembuatan film, editing pun dilakukan tanpa campur tangan orang lain,  hanya crew atau kelompoknya. Benar-benar sebuah karya mandiri... Termasuk editing! Pembina ekskul hanya melihat dan sedikit memberi masukan kalau diperlukan oleh beberapa kelompok. Editing dilakukan di lab komputer Multimedia. Setelah jadi maka diserhakan ke pembina ekskul, untuk dicek, dan disiapkan untuk ditonton bersama di dalam kelas X Multimedia. Setelah itu baru dibuatkan posternya, itu juga dibuat secara mandiri oleh kelompok di lab komputer multimedia.

Sertifikat peserta dari Festival Film Surabaya 2017
Tapi dari sekian kelompok film, tidak semua dipilih, karena kualitas cerita, dan unsur film lainnya. Kelompok film Awas Galak termasuk yang lolos karena alur ceritanya sudah baik. Maka pembina ekskul sampai tulisan ini diketik sudah lebih dari tiga kali menonton filmnya. Dan Film Awas Galak sudah diikutkan minimal di tiga acara film yang diadakan baik di Bioskop 47 yang diadakan di lingkungan sekolah SMK Teladan Kertasemaya, maupun di tingkat nasional, atau di luar Indramayu. Karya awal meraka, merupakan potensi baik yang bisa terus berkembang. Saya yakin diantara mereka bakal ada yang menjadi aktivis film, terutama ikut mengembangkan potensi Indramayu dalam media film, atau untuk perkembangan film nasional dan juga internasional. Insya Allah... Semangart 47!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar