Minggu, 19 November 2017

Antzerki Award, Penutup Semester Klub Seni Teater

Duet Ditha Anggraeni G dengan Wiranto
Alhamdulillah, pada hari Sabtu, 18 November 2017 akhirnya Antzerki Award yang pertama kali digelar berhasil diselenggarakan dengan simpel tapi cukup berkesan. Ada sepuluh kategori dihadiri Dewan Teater Antzerki dan para Antzerkis. Walau kegiatan ekskul masih ada dua kali pertemuan lagi di semester ganjil ini, tapi diyakini dua minggu terakhir akan lebih sibuk lagi... Karena mulai senin ini semua siswa SMK Teladan sudah mulai disibukan dengan ujian praktek selama seminggu lebih, dan dilanjutkan dengan ujian tulis akhir semester... Jadi menurut pelatih, Sabtu kemarin adalah yang paling pas... Bagaiamana persiapan, kendala, dan pada saat berlangsungnya acara?

Puisi Berantai di Antzerki Award
Antzerki berasal dari bahasa Sepanyol yang artinya teater, maka jangan heran akalu instagram pelatih yang diberi nama Antzerki47 langsung difollow sama salah satu festival di negara matador. Antzerki Award diadakan selain untuk apresiasi karya yang dihasilkan oleh anak-anak SMK Teladan Kertasemaya, juga bergantinya nama Teater 47 menjadi Antzerki. Selain itu menetapkan berdirinya Antzerki yang memang lahir bersama dengan munculnya kompetensi Multimedia yaitu pada tanggal 15 Juli 2017. Umur setahun lebih memang masih terlalu dini, maka banyak sekali kekurangannya, tapi semua kegiatan dan karya dari klub seni ini wajib diapresiasi dengan baik. Bangga dengan karya sendiri dengan semestinya, dan aktif berkegiatan baik di lingkungan sendiri, maupun secara luas ke segela penjuru dunia.

Duet Inah Masrinah dengan Ilmana Yusrin
Kondisi tahun pertama dan kedua pun berbeda sekali, tahun pertama yang mewajibkan anak multimedia yang hanya sekelas untuk ikut ekskul seni. Dan pada tahun kedua dihantam perubahan, yang bisa membuat ekskul yang baru muncul terlihat mati kutu... Peraturan yang tidak tegak, jadwal yang berubah sehingga ada ekskul yang berkali-kali di kelas yang sama, dan tidak pernah masuk sama sekali di kelas tertentu. Atau pas digelarnya acara Antzerki Award harus menunggu kondisinya tepat dulu, jadi rada molor... Segudang kendala, sehingga karya teater pun banyak bermunculan hasil mentoring di kelas X saja. Karya dewan teater sepertinya belum ada yang baru, sehingga dua karya terakhir dari dewan saja yang diambil untuk diapresiasi ditambah satu kategori baru dari salah satu pelajaran di multimedia yaitu Animasi.

Crew Terbaik Pilihan Ketua dan Wakil Ketua Antzerki
Aktor dan aktris terbaik, untuk nominasinya tentu saja harus diisi oleh beberapa nama kelas X, wajar ya tadi karena karya Dewan hilang digantikan karya kelas X. Padahal skenario dari Dewan sudah mulai banyak yang bagus. Mungkin ini juga karena tidak semua dewan Teater bisa berjalan dengan baik, misalnya Dewan Akting yang sepertinya harus diganti menjadi Dewan Properti. Yang berkaitan dengan Dewan Properti di dalamnya bisa berkaitan dengan make up, handprop, dan stageprop. Dan ini memang sangat dibutuhkan sekali, dan bisa masuk dalam anggaran tahun depan. Karena masalah pemeran bisa datur oleh sutradara, ketua, wakil ketua, dan pelatih. Pada Antzerki Award kali ini jatuh ke tangan Said Anwaroh untuk Aktor Terbaik, dan Aktris Terbaik jatuh kepada Nur Halimah dalam film Agoraphobia. Skenario Terbaik pun muncul dari pembuat film Agoraphobia yaitu Inah Masrinah. Juga Poster Terbaik Agoraphobia yang memang terpilih berdasar voting di tiga kelas Multimedia. Desainer poster, juga berhasil memenangkan kategori lainya yaitu sebagai Kameramen Terabaik dalam film Lupa Hutang. Amir Dinillah selain ngulik dalam menghasilkan desain poster yang ciamik, juga ngulik dalam penggunaan alat bantu kamera yaitu slider dan sebagainya. Untuk editor terbaik jatuh ke tangan ketua Antzerki yaitu Tedja Saputra selain rajin membantu mengedit beberapa film dengan pemeran dari kelas X juga mempunyai ide penuh efek dalam film Berantakan yang mempunyai dua versi... Versi 10 menit dan 20 menit. Sementara sutradara terbaik jatuh ke tangan Mukhit yang berhasil membuat beberapa film berbahasa jawa yang lebih banyak ditonton secara online. Crew Terabaik adalah kategori usulan Ketua Antzerki, dan bersama wakilnya yang memilih Mukh. Nurohman sebagai pemenangnya. Sementara kategori baru yang diambil dari tugas pertama dari pelajarn animasi jatuh ke tangan Faisal Ernoto dengan animasi Robot Zero yang dibuat cukup apik sebagai karya animasi pertama. Mau tidak mau dari sepuluh kategori ada beberapa kategori yang dimenangkan oleh satu nama. Dan ada yang hanya tercata sebagai nominasi saja, dan malah ada anggota dewan yang sama sekali tidak dapat nominasi. Karena penilaian oleh pelatih dipikirkan secara objektif mungkin berdasarkan hasil karya, dan kesungguhan dalam keterlibatan dalam kegiatan berkaryanya.

Inah dari kelas XI dan Dini dari kelas X
Tidak hanya penganugerahan award, Antzerki Award juga dimeriahkan oleh para penyanyi seperti duet Ditha Anggraeni G & Wiranto, Inah Masrinah & Ilmana Yusrin, Adelia Winsih, Tedja Saputra & Mukhit, puisi berantai yang dibawakan empat orang oleh Via Aninda, Triana, Sri Devi, dan Siti Sopiyah, dana beberapa duet dadakan lainnya... Semua penghibur mendapat bingkisan dari sponsor. Beberapa film jawaran pun ditayangkan kembali seperi film Agoraphobia, Berantakan, dan animasi Robot Zero. Malah ketika yang hadir sudah nyari bubar semua, Antzerki Boys sama-sama menyanyikan lagu "Mata Hati" dari Erry Band sebagai penutup acara. Ini adalah acara sederhana yang dibawakan secara ringan, dengan kebangaan dan rasa syukur bisa berkarya walau kondisi selalu berubah. Inysa Allah, ini adalah acara setiap akhir semester untuk Klub Seni Antzerki sebagai ajang penghargaan yang dimuali dari klub seni di SMK Teladan Kertasemaya dulu... Tapi siapa tahu kedepannya kalau bisa konsisten berkarya dan menggelar acara seni yang semakin baik, bisa membawa banyak sponsor yang datang. Itu tidak mudah, tentu saja... Ini adalah impian untuk berkembang lebih baik dan lebih luas lagi. Tertarik membangun impian ini bersama Antzerki? Mari bergabung! Semangart!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar