Kamis, 28 Desember 2017

Seni Penggalang Dana Palestina SMK Teladan Kertasemaya

Ketika ujian tulis semester ganjil selesai, dan dilanjut dengan persiapan perkemahan, tiba-tiba ada usulan dari ketua Antzerki, klub seni teater  SMK Teladan Kertasemaya yaitu Tedja Saputra... Usulan untuk menggalang dana untuk Palestina! Mm, sempat ada keraguan, maka saya mengajaknya untuk mendiskusikan idenya bersama dewan teater, sekalian rapat untuk persiapan lomba teater dalam perkemahan. Antusiasme ide penggalangan dana ini berlanjut di antara dewan teater Antzerki. Maka tidak terlalu lama surat izin pun sudah digenggaman...





Kenapa saya ragu? Karena idealnya dalam bayangan saya, anak teater menggalang dana ya dengan cara menyewa gedung dan membuat pertunjukan yang menjual tiket... Tiket terjual habis, dan dari seluruh keuntungan disumbangkan ke Palestina. Tapi sayang hal ini masih baru dalam angan-angan semata... Selain gedung kesenian di kecamatan Kertasemaya bisa dibilang tidak ada... Ada gedung kesenian tapi di kabupaten, terlalu jauh... Sementara keinginan mulia dari anak-anak sudah muncul terlebih dulu, ya sudah sembari memimpikan punya gedung seni sendiri atau ada di sekitar kecamatan Kertasemaya, mendukung perjuangan anak-anak mengumpulkan sumbangan mungkin jalan yang harus dilalui terlebih dahulu.

Selepas perkemahan, akhirnya tanggal yang ditunggu tiba, gak hanya dewan teater, dari osis dan yang lainnya pun bergabung diantaranya ada Ditha Anggraeni. G, Fadilla Rahmawati, Desy Ariny, Inah Masrinah, Sriyana, Nur Halimah, Ilmana Yusrin, M. Nurrohman, Rozikin, Faisal Ernoto, Mukhit, Aldino, Said Anwaroh, dan tentunya sang ketua Tedja Saputra meramaikan penggalangan dana di hari pertama. Keesokan harinya pesertanya berkurang hanya lima peserta, dan di hari Rabunya hari ketiga tinggal empat peserta... Untuk hari ketiga saya sendiri tidak bisa menunggu mereka seperti di hari pertama dan kedua karena harus memperbaiki komputer ke Cirebon dan keperluan lainnya. Di hari ketiga inilah yang sebelumnya di desa sekitar sekolah, bergeser ke pasaran di Jatibarang. Sayangnya ada kejadian sang ketua yang kena tegur oleh salah satu polisi bahawa kegiatan penggalangan dana harus izin kepolisian dan kepala desa wilayah setempat. Jadilah, kegiatan ketiga bubar sebelum waktu yang direncanakan, malah dari rencana empat hari jadi hanya tiga hari saja... Alhamdulillah, sudah terkumpul sekitar dua juta rupiah. Tapi kejutan ada pada hari Kamisnya atau waktu terakhir yang direncanakan yaitu dengan kedatangan Aldino dan Said Anwaroh yang paling bersemangat kembali datang untuk menyelesaikan kegiatan sesuai rencana... Wah, bersemangat sekali ya mereka... Dan akhirnya  total terkumpul Rp 2.224.500,- dalam empat hari berjalan sesuai perizinan, walau tidak semua bisa kompak semangatnya, tapi ada yang semangatnya berkobar-kobar demi membantu Palestina untuk meriah kemerdekaan mereka yang direbut oleh penjajah Israel.

Alhamdulillah, beruntung saya menegenal anak-anak yang punya rasa kepedulian, rasa kemanusiaan, semangat juang membantu Palestina walau dengan cara sederhana, cara yang baru mereka bisa. Di hari liburnya tidak hanya mengorbankan waktu liburan mereka, juga tenaga, dan tentunya ongkos minim yang mereka punya. Semoga berikutnya ada cara yang lebih baik dalam menggalang dana ini. Tidak cara biasa lagi, tapi cara dengan pertunjukan seni mereka yang bisa menggugah datang para apresiator dan tentunya para dermawan... Cara seni menggalang dana yang terbaik dengan memeunculkan seluruh kabisanya, sehingga terasa poll segalanya. Foto transfer dana insya Allah akan segera upload, menyusul secepat mungkin setelah bersama-sama mengirimkannya... Itu sebagai bentuk tanggung jawab dari kegiatan menggalang dana dari masyarakat Indaramayu untuk Palestina, tentunya. Mewakili semua peserta kegiatan Penggalangan Dana Palestina saya minta maaf, kalau dalam pelaksanaannya ada yang tidak berkenan atau mengganggu. Doakan supaya untuk berikutnya kami bisa membuat kegiatan yang lebih elegan dan lebih baik... Amin... Semangart Antzerki!

2 komentar: