Jumat, 20 April 2018

Pelajar dan Komunitas Film, Class With Lumix

Mencoba alat di Class With Lumix
Alhamdulillah, ini adalah pertama kalinya saya menghadiri komunitas film, tepatnya DSLR Cinematography Indonesia (DCI) yang kali ini diadakan di Majalengka. Bisa dibilang tidak dekat juga jaraknya dari Kertasemaya, Indramayu... Mungkin lebih dari satu jam perjalanan, ditambah mencari alamat jadi bisa dua jam lebih. Perjalanan memilih jalur melewati Jatiwangi... Dimulai belok ke Binaria, Ligung, melewati desa Loji, melewati Cigasong, dan akhirnya  sampai di Majalengka kota. Setelah kesulitan mencari alamat karena gedung yang berkaitan dengan dinas pariwisata ada beberapa... Akhirnya menghubungi dan bertemu terlebih dahulu dengan panitia, tepatnya ketua dari Indie Positif yaitu kang Iman Plezz, malah sempat dapat info tempat menginap yang oke tapi tidak sampai merogoh kantong lebih dalam. Maklum acara dimulai jam satu siang sampai jam lima sore, dengan perjalan jauh, musathil untuk pulang malam, jadi lebih baik menginap semalam. Sempat hujan tapi tidak sampai kehujanan... Tapi malamnya di Majalengka hujan deras sampai pagi hari. Istirahat sebentar sambil menunggu info dimulainya acara.

Mencoba memperhatikan monitor kamera
Acara dimulai dengan tepat waktu yaitu jam satu siang, saya berangkat dari penginapan sekitar setengah satu siang, dan sempat makan siang dulu, makan bakso karena kalau siang pedagangnya sedikit yang muncul. Jadilah sempat melihat crew Class With Lumix menyiapkan dan memasang alat-alat. Setelah itu dilanjut dengan mempersilahkan pengunjung untuk bertanya mengenai alat dari lighting, glider, sampai kamera baru tanpa memori tentunya.  Yang menjelaskan dari Lumix (Panasonic) dan juga mang Jimmy dari Singapura sebagai perwakilan Aputure Asia. Kamera Lumix ini selain sudah menggunakan K4, ada juga kamera yang belum ada di pasaran. Jangan ditanya kalau hasil rekamannya, pastinya maknyoss! Sementara Aputure yang berkaitan dengan lighting tentunya dengan kualitas yang sangat baik, ditambah ada produk lainnya misal yang berkaitan dengan audio, juga monitor yang bisa mengecek detil gambar video atau foto dengan melihat warna merah di fokus mata, juga bisa menyeting warna supaya lebih indah. Setelah mencoba dan juga dijelaskan oleh mang Jimmy, juga bisa bertanya langsung. Ada sedikit kendala bahasa tapi mudah dipahami.

Foto: dokumentasi panitia 
Setelah pembagian kaos yang kualitasnya bagus, dan wajib dipakai peserta supaya seragam, oleh-oleh terbaik dari acara ini selain hadiah kuis yang bikin ngiler, dan workshop pun dimulai... Dengan moderator gondrong, sangar tapi ceria, tapi kadang menakutkan xixixi... yaitu om Abai. Dimulai perkenalan para pembicaranya yaitu om Yongki dari komunitas LawanArus, dan om Benny Kadarharianto dari komunitas DCI. Selanjutnya bergulirlah berbagai ilmu dan pengalaman dari para pembicara. Dari soal film, komunitas, jenis kamera, lighting, audio, dan sebagainya. Ada juga info lomba logo DCI dan juga pitching film dari LawanArus. Beragam pertanyaan pun terus bermunculan dari para peserta sampai melewati jam 5 sore. Setelah beberapa kali istirahat, maka acara pun berlanjut melewati Maghrib. Saya pun sempat menyiapkan pertanyaan dan mengajak peserta didik saya untuk  bertanya. Sayang waktu buat bertanya sudah ditutup.

Foto: Dokumentasi panitia
Kali ini tebakan saya salah, kirain yang bertanya bakal dapat hadiah... Ternyata tiga hadiah lighting Aperture dihadiahkan dalam bentuk quiz. Quiz pertama cukup sulit, Jimmy memberi pertanyaan jenis lighting keluaran terbaru dari Aperture. Dan hadiah pun jatuh ke tangan peserta dari Kuningan. Sempat diselingi materi selanjutnya. Mendengarkan materi dengan seksama, supaya bisa jawab. Ternyata pertanyaan masih muncul dari mang Jimmy yaitu seputar kegunaan monitor Aperture, sayangnya saya cuma jawab satu kegunaan saja dari dua kegunaan yang harus disebutkan. Sempat lama tidak ada yang bisa jawab, dan akhirnya kembali peserta dari Kuningan yang berhasil menjawabnya. Ah, tinggal satu kesempatan terakhir dan pertanyaannya adalah siapa yang terjauh... Saya pun kembali mengacungkan tangan, dari Indramayu cukup jauh ya... Sayangnya ada yang mengacungkan tangan lebih jauh katanya dari perbatasan Cirebon dan Jawa Tengah... Yah, sayang hadiah pun melayang. Tapi kehadiran di acara ini lebih banyak manfaatnya, jadi tidak rugi, materinya bisa dijadikan untuk memperdalam materi kompetensi Multimedia, juga untuk ekskul seni Teater untuk pembuatan film, tentunya.

Mencoba alat dan mendengarkan penjelasan berbahasa Inggris :D
Yang paling penting lagi adalah bisa berkenalan dengan penggiat film dari Ciayumajakuning dan dari Jakarta, juga tahu produk untuk mendukung pembuatan film. Selain materinya yang berbobot, juga tips supaya bisa berkarya lebih baik, juga dalam usaha yang berkaitan dengan video, shooting, maupun photography. Apalagi saya membonceng murid, sebagai penerus yang insya Allah, setelah mengikuti acara ini menjadi semakin bersemangat, lebih terbuka lagi pemikiran mengenai dunia film. Seain acara ini gratis, juga mumpung tidak terlalu jauh... Semoga berikutnya Class With Lumix bisa mampir ke Indramayu, atau generasi muda sineas dari Indramayu aktif membuat film, berkomunitas dan berkolaborasi. Seperti moto komunitas DCI yaitu keep sharing, keep learning, dan keep growing... 

Mari berkarya, dan semoga makin oke peralatannya
Maka selesai acara dilanjutkan foto bersama, makan dulu di seberang gedung di warung pecel seberang gedung. Kemudian langsung menuju penginapan... Pagi hari setelah istirahat sempat merangkum materi biar tidak lupa, dan menyempatkan pula untuk membuat soal dari rangkuman materinya. Ketika setengah enam pagi tiba ditemani hujan rintik sepanjang jalan, kami kembali ke Indramayu, dan sempat sarapan lezat dipertigaan menuju Jatiwangi. Kami kembali untuk berkarya, berlatih mempraktekan hasil workshop, dan menyebarkan virus ilmunya. Tapi tetap dahaga ilmu, karena teknologi berkembang dengan pesat. Mari terus belajar, berlatih, dan tetap kreatif... Dan jangan lupa berkolaborasi dan berkomunitas... Semangart!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar